Kamis, Juni 12

LORONG IMAJINATIF YANG MELUBER

Lorong itu makin suram, terlihat sekilas hampir ditelan arus globalisasi. Mungkin imajinasi inilah yang meluber ke kepala para siswa di SMA Negeri 1 Sumenep dan akhirnya tertumpah ruah dibangku yang hampir rapuh ditelan masa, pada pembelajaran seni budaya. Kehangatan imajinasi berputar-putar menghunjam dan menggeliat, lahirlah ide-ide untuk diwujudkan ke ruang kreativitas berupa tulisan-tulisan dalam bentuk skenario. Imajinasi mereka berpihak pada keterpurukan nilai-nilai tradisi yang sudah megap-megap oleh sesaknya asap BBM, sempitnya ruang komunikasi penggunaan bahasa Madura, kenakalan remaja yang sudah lupa dengan unggah-ungguh pada orang tua, kemalasan bersekolah karena mahalnya biaya menempuh pendidikan di gedung persekolahan. Komunikasi HP lagi ngetrend di ruang pendidikan, kelompok belajar hanya dijejali materi ngerumpi hingga blo’on dan banyak lagi bahasa imajiner yang tak mampu semuanya tertuang ke dalam bentuk film.

Tak kalah menariknya juga lorong imajinatif itu terwujud ke dalam karya iklan yang memang sekarang lagi tumbuh subur ditengah-tengah fenomena Iklim Global yang ditayangkan ke ruang personal. Bukannya mereka sok pengen masuk ke dunia industri media, namun hanya sebuah kiat kecil untuk tidak hanya menilai, tetapi memberikan sebuah tawaran bahwa “aku juga bisa tuh !” . Kesombongan juga bukan, tetapi bagaimana kemampuan siswa untuk berinovasi, kreatif juga tidak trend “Ndesonya” Tukul Arwana. Saya hampir sesak bernafas, bukan karena pengaruh Marlboro yang selalu saya hisap, namun karena saya selalu dijejali oleh ide-ide kreatif yang selalu meluber. Genangan ide dan kreativitas selalu menyesaki kepala saya, hingga RESITAL 2008 harus digelar lagi untuk menutup tahun ajaran. Disini lorong imajinasi siswa-siswi SMA Negeri 1 Sumenep meluber menjadi karya kreatif. Wuiihhhh!!! (by. Agus teater)

Tidak ada komentar: